Kabarminang.com – Karupuak Sanjai adalah salah satu camilan khas Minangkabau, Sumatera Barat (Sumbar), khususnya dari Kota Bukittinggi. Camilan ini tidak hanya menawarkan rasa yang lezat dan tekstur renyah, tetapi juga menyimpan sejarah panjang dan kearifan lokal yang kuat.
Beberapa waktu lalu, camilan dari bahan dasar singkong ini memperoleh penghargaan Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) 2024. Warisan budaya Kota Bukittinggi ini berhasil lolos dalam sidang penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTb) Indonesia Tahun 2024.
Nama “Karupuak Sanjai” langsung mengacu pada asal geografisnya, yaitu Kampung Sanjai, di mana olahan ini pertama kali diperkenalkan pada 1920-an. Singkong dari daerah ini dikenal berkualitas tinggi karena ditanam di tanah yang subur, menghasilkan keripik yang lebih renyah dibandingkan dari tempat lain. Keistimewaan lainnya terletak pada ragam rasa yang ditawarkan, mulai dari asin, gurih dengan warna kuning, hingga balado yang menjadi favorit banyak orang.
Berikut beberapa fakta menarik tentang makanan ini:
Jenis dan Variasi Rasa
Keripik Sanjai Asin: Dibumbui dengan garam untuk rasa gurih
Keripik Sanjai Kuning: Dibumbui kunyit, memberikan warna kuning dan rasa khas
Keripik Sanjai Balado: Yang paling populer, dilapisi saus balado pedas manis
Keunikan Proses Pembuatan
Prosesnya masih tradisional, dimulai dengan pengirisan singkong yang sangat tipis, penggorengan menggunakan minyak panas, lalu pencampuran dengan bumbu khas. Kearifan lokal terlihat jelas dalam metode turun-temurun ini, yang menjaga cita rasa autentik.
Keunggulan Singkong Lokal
Singkong dari wilayah Sanjai memiliki kualitas unggul karena kondisi tanah yang subur. Teksturnya lebih renyah dibandingkan singkong dari daerah lain.