Menurut Islami, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik, berdedikasi tinggi, dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
“Rumah sakit sangat berduka. Kami kehilangan seorang dokter yang sangat berbakti dan sungguh-sungguh dalam bekerja,” tuturnya.
Berdasarkan penelusuran Sumbarkita, YH tercatat sebagai dokter di situs Alodokter.com. Dalam profil di Alodokter.com, YH bergelar Sp.M.
“Saat ini, beliau praktik di RSKM Regina Eye Center. Adapun layanan medis yang dapat beliau berikan meliputi : Konsultasi perihal kesehatan mata.” Demikian informasi yang tertulis pada profil di Alodokter.com.
Dalam profil itu juga diinformasikan bahwa YH menyelesaikan pendidikan Dokter Spesialis Mata di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Selain itu, YH juga terhimpun dalam organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).
Sebelumnya, Kepala Polsek Padang Barat, AKP Dwi Angga, mengatakan bahwa YH (48) melompat dari kamar 610 Hotel Santika pukul 10.00 WIB. Ia mengatakan bahwa aksi pria itu terekam kamera pengintai (CCTV) hotel.
Hingga kini pihaknya polisi belum menemukan indikasi adanya unsur pidana dalam insiden tersebut. Berdasarkan dugaan sementara, kata Dwi, korban melompat karena bunuh diri.
“Dari penyelidikan awal oleh Polresta Padang, belum ditemukan tanda-tanda tindak pidana. Sementara ini, murni bunuh diri,” ucap Dwi.
Dwi menginformasikan bahwa hasil visum luar dari Rumah Sakit Bhayangkara, Padang, menunjukkan korban mengalami luka parah pada bagian kepala akibat benturan keras. Ia menyebut bahwa keluarga korban menolak jenazah korban untuk diotopsi.
Dari keterangan keluarga korban, kata Dwi, korban tidak memiliki masalah pribadi, tidak punya tekanan mental atau gangguan kejiwaan.