“Mereka anak kos, dan kemungkinan besar mengonsumsi minuman energi dalam keadaan belum sarapan,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa kantin sekolah tidak menjual makanan yang kedaluwarsa atau tidak higienis. Menurutnya, kantin SMKN 1 Lubuk Sikaping secara berkala menjalani uji klinis oleh Dinas Kesehatan Pasaman.
“Kalau penyebabnya dari kantin, seharusnya bukan hanya 13 siswa yang terkena dampaknya,” tuturnya.
Sebagai langkah antisipasi, Muslim mengimbau para siswa untuk lebih selektif dalam memilih makanan dan memastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan bebas dari bahan pengawet.