Kabarminang — Tiga unit rumah permanen milik warga Perumahan Palapa Saiyo di Nagari Sungai Buluah Selatan, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, hanyut pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Ketiganya hanyut akibat derasnya aliran Sungai Batang Anai setelah tingginya curah hujan sejak dini hari.
Kepala Polsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat Perumahan Palapa Saiyo mengenai ambruk dan hanyutnya bangunan yang tepat berada di tepi aliran sungai. Setibanya di lokasi, pihaknya mendapati kondisi tebing sungai mengalami pengikisan berat.
“Penyebab utama hanyutnya rumah warga ialah terjadinya abrasi atau pengikisan tebing Sungai Batang Anai akibat derasnya aliran air. Kondisi ini dipicu intensitas hujan yang tinggi sejak pagi dini hari,” ujar Wadriadi.
Wadriadi menginformasikan bahwa rumah pertama yang hanyut ialah rumah milik Tina (61 tahun), ibu rumah tangga (IRT) yang beralamat di Blok C17 Perumahan Palapa Saiyo. Rumah permanen itu roboh setelah pondasi belakang tergerus air sungai. Rumah kedua yang hanyut kata Wadriadi, milik Hamini (55 tahun), IRT yang tinggal di Perumahan Palapa Saiyo Blok C16. Ia menyebut bahwa struktur bangunan tidak mampu bertahan akibat kuatnya arus sungai yang terus mengikis tebing. Rumah ketiga yang hanyut, kata Wadriadi, ialah milik Mulyati (60 tahun), IRT yang berdomisili di Perumahan Palapa Saiyo Blok C14.
“Ketiga rumah tersebut berada pada garis tepi sungai sehingga rawan terdampak jika terjadi peningkatan debit air,” tutur Wadriadi.
Wadriadi memastikan bahwa dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa.
Perihal jumlah kerugian materiel, pihaknya belum bisa memperkirakannya.
Wadriadi mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada musim penghujan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli dan pemantauan terhadap kondisi sungai yang berpotensi menyebabkan bencana susulan.
















