Kabarminang — Camat Ranah Pesisir, Syafrizal, mengatakan bahwa acara ala dugem dalam video yang viral di Instagram terjadi di Nagari Sungai Liku Pelangai. Ia menyebut bahwa acara itu digelar oleh Persatuan Olahraga Buru Babi (Porbi) nagari setempat di Pasar Balai Jumat pada Sabtu (15/2) sebelum berburu babi keesokan harinya.
“Mereka mengadakan acara ‘dugem’ itu untuk menyambut peserta buru babi dari kecamatan dan daerah lain,” ujar Syafrizal kepada Kabarminang.com, Senin (17/2).
Sementara itu, Ketua Porbi Nagari Sungai Liku, Iskandar, mengatakan bahwa acara sebenarnya bukan acara dugem, tetapi organ tunggal untuk menyambut peserta buru babi dari luar nagari. Ia menyebut acara penyambutan itu dimulai pada pukul 21.00 WIB dan organ tunggal itu direncanakan selesai pukul 00.00 WIB.
“Saya berada di pasar itu pukul 21.00 WIB selama lebih kurang 45 menit. Setelah itu, saya pulang. Selama saya di sana tidak ada acara dugem tersebut. Nanti saya tanyakan kepada ketua pelaksana acara itu,” tuturnya.
Wali Nagari Sungai Liku Pelangai, Darmawan, membantah ada acara tersebut. Ia mengatakan bahwa acara sebenarnya ialah organ tunggal.
“Tidak ada acara dugem. Saya yang membuka acara penyambutan peserta buru babi itu. Saya berada di sana selama 30 menit. Selama saya di sana tidak ada dugem seperti yang disebut dalam video yang beredar,” ucapnya.
Sebelumnya, beredar video di Instagram akun-akun publik, yaitu @pesisir.selatan, @pedulipesselofficial, dan @matarakyatsumbar_id yang memperlihatkan kegiatan “dugem” yang disebut-sebut terjadi di Nagari Sungai Liku Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Pesisir Selatan. Dalam video itu sejumlah orang berjoget diiringi musik dan lagu Minang yang dimodifikasi menjadi lagu bermusik disko, dan disinari lampu kelap-kelip yang berputar-putar. Dalam video tersebut bahkan dua pasang lelaki dan perempuan berpelukan sambil berjoget. Kedua perempuan yang bergoyang sambil berpelukan itu mengenangkan baju ketat tanpa lengan dan rok pendek jauh di atas lutut. Salah satu perempuan tersebut bernyanyi sambil memegang mik. Suasana dalam video tersebut persis suasana di tempat hiburan malam.
Dalam video itu terdengar orang menyebut bahwa tempat tersebut di Sungai Liku, Pesisir Selatan, sebelum Balai Selasa.
Video tersebut mendapatkan tanggapan negatif dari warganet. Ada warganet yang menyebut bahwa kegiatan itu merusak kampung, ada yang menyebut suasana di video itu serasa di diskotik, ada pula yang menyebut bahwa kegiatan tersebut merupakan penyakit masyarakat, bahkan ada yang menyebut acara seperti itu mengundang azab dan bencana. (HA)