Kabarminang.com – Satu tahun pasca erupsi Gunung Marapi yang menelan 24 korban jiwa, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) bersama warga setempat membangun tugu atau monumen peringatan bagi korban serta mengingat dan mewaspadai potensi erupsi.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar, Dian Indriati menyampaikan pembangunan tugu untuk korban merupakan bentuk penghormatan sekaligus pengingat kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap ancaman erupsi gunung api yang dapat terjadi kapan saja.
Ia mengatakan BKSDA bersama perwakilan keluarga korban dan perangkat nagari setempat telah menyurvei lokasi untuk dibangun tugu tersebut. Terkait bentuk atau desain tugu erupsi Gunung Marapi direncanakan berukuran 4X4 dan saat ini masih dalam rancangan.
“Lokasi tugu tepat di depan pusat informasi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi sebagai bentuk agar setiap wisatawan yang ingin masuk selalu waspada. Jadi, ketika wisatawan berkunjung dapat melihat tugu tersebut dan akan diingatkan agar tidak mendaki ke atas Gunung Marapi mengingat sifat Gunung Marapi yang terkadang tidak memberikan tanda-tanda saat akan terjadi erupsi. Sehingga pengunjung akan lebih waspada dan mematuhi aturan yang ada,” kata Dian yang dikutip melalui Antara News pada Selasa (3/12).
Ia menyakini tugu atau monumen erupsi Gunung Marapi tersebut bisa menjadi sarana edukasi yang efektif kepada pendaki. Apalagi, sejak letusan 3 Desember 2023, aktivitas gunung api 2.981 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu selalu berfluktuasi.
“Ini penting karena beberapa kejadian Gunung Marapi tidak menunjukkan tanda-tanda apapun, namun tiba-tiba meletus,” ujar dia.
Meskipun pembangunan tugu tersebut dalam tahap perencanaan, BKSDA Sumbar menegaskan hingga saat ini belum memberikan izin kepada siapapun untuk menaiki gunung api itu.
Untuk diketahui, pada 3 Desember 2023 Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar meletus. Laporan BKSDA menyebut sebanyak 75 pendaki terjebak saat gunung itu meletus. Dari 75 pendaki itu sebanyak 24 orang dinyatakan meninggal dunia.