“Ada 2.300 usulan beasiswa yang masuk, sementara yang akan dibiayai sekitar 1.000 orang. Jadi, kami butuh menyeleksi dan mempertimbangkan bahan tersebut agar penyaluran beasiswa selesai dan tidak menimbulkan gejolak pascapilkada sehingga kami tidak terseret ke dalam ranah pembuktian oleh mereka yang tidak teranggarkan dalam penerima beasiswa,” ucapnya.
Yose membantah isu tentang terlambatnya pembayaran beasiswa itu karena uang terpakai untuk pilkada. Ia menegaskan bahwa tuduhan itu sangat tidak benar karena sirkulasi dan akuntabilitas uang di Baznas diawasi secara ketat oleh sistem SIMBA Baznas, yang selalu mengawasi pengeluaran, pemasukan, dan penyaluran uang yang ada di Baznas tiap minggu. Selain itu, kata Yose, pengeluaran uang tidak bisa dilakukan oleh ketua Baznas Pesisir Selatan seorang diri, tetapi melalui kesepakatan para pemimpin Baznas.
Sementara itu, Yose menyebut bahwa pihaknya sudah menyalurkan beasiswa untuk mahasiswa S-1 yang kuliah dalam kabupaten, mahasiswa S-2, dan mahasiswa yang kuliah di luar negeri karena kuotanya sedikit. (HA)