Kabarminang — Seekor anak harimau terkena jerat babi di ladang warga di Bukit Koto Tabang, Jorong Batu Gadang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Agam, pada Sabtu (22/11) siang.
Wali Nagari Koto Rantang, Parta Wijaya, mengatakan bahwa warga mengetahui anak harimau yang terkena jerat itu waktu zuhur, sekitar pukul 12.30 WIB. Kemudian, katanya, warga melaporkan hal itu kepada kepala jorong, lalu kepala jorong meneruskan laporan kepada wali nagari. Setelah mendapatkan laporan itu, pihaknya menghubungi petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Maninjau.
“Lokasi anak harimau itu kena jerat hanya berjarak sekitar 150 meter dari Stasiun BRIN,” ujar Parta kepada Sumbarkita.
Parta menginformasikan bahwa anak harimau yang terjerat itu berjenis kelamin betani, berusia sekitar satu tahun. Ia mengatakan bahwa bagian tubuh harimau itu yang terkena jerat ialah kaki kanan bagian depan. Namun, katanya, leher dan badan hewan itu luka lecet karena diduga akibat harimau itu berusaha untuk melepaskan diri dari jerat.
Sekitar pukul 14.00 WIB, kata Parta, petugas BKSDA yang berpatroli di Koto Tinggi, Nagari Ampek Koto, Kecamatan Palembayan, Agam, tiba di lokasi untuk menangani harimau yang terjerat itu. Ia menyebut bahwa petugas BKSDA sudah mengevakuasi harimau itu ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi.
Sehubungan dengan terjeratnya anak harimau tersebut, Parta memerintahkan kepala jorong untuk mengimbau warga melalui pengeras suara di masjid dan surau serta grup WhatsApp untuk lebih berhati-hati dan pulang dari ladang sebelum hari gelap karena harimau merupakan hewan yang beraktivitas pada malam hari.
“Kami menyampaikan imbauan itu karena bisa jadi kawan atau induk harimau itu mencari anaknya,” tutur Parta.















