Kabarminang – Kesadaran menjaga lingkungan di Kota Padang Panjang mulai tumbuh dari lingkungan sekolah. Melalui kebiasaan sederhana seperti memilah sampah, menjaga kebersihan, hingga merawat ruang hijau, lima sekolah di daerah ini dinilai konsisten menerapkan pendidikan lingkungan hidup dan meraih Penghargaan Adiwiyata Tahun 2025.
Untuk kategori Adiwiyata Nasional, penghargaan diraih oleh SDN 3 Padang Panjang Barat (PPB), SDN 10 PPB, dan SMPN 5. Sementara itu, kategori Adiwiyata Kota diberikan kepada SDN 6 PPB dan SDN 9 PPB. Penilaian Adiwiyata mencakup kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan partisipatif warga sekolah, serta pengelolaan sarana pendukung yang ramah lingkungan.
Wali Kota Padang Panjang yang diwakili Wakil Wali Kota, Allex Saputra, menyampaikan bahwa Program Adiwiyata kini tidak lagi hanya berfokus pada kebersihan sekolah, tetapi telah berkembang menjadi sarana pembentukan karakter peduli lingkungan bagi generasi muda.
“Anak-anak belajar bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Ini bukan sekadar soal bersih, tetapi soal kebiasaan dan tanggung jawab,” ujarnya, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, keberhasilan sekolah-sekolah tersebut menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan tidak harus selalu dimulai dari kebijakan besar. Rutinitas kecil yang dilakukan secara konsisten di sekolah dan di rumah justru menjadi fondasi utama tumbuhnya kesadaran lingkungan.
Selain lima sekolah penerima Adiwiyata, Pemerintah Kota Padang Panjang juga memberikan apresiasi kepada sejumlah titik pantau lingkungan yang dinilai aktif menggerakkan partisipasi warga. Titik pantau tersebut meliputi RT 18 Silaing Bawah, RT 18 Ganting, RT 13 Silaing Bawah, RT 5 Ganting, RT 6 Ganting, serta Bank Sampah Kurabu.
Apresiasi serupa turut diberikan kepada beberapa sekolah yang aktif mendukung gerakan lingkungan bersih dan lestari, yakni SDN 5 PPB, SDN 10 PPB, SDN 3 PPB, SDN 15 Padang Panjang Timur, SMPN 2, dan SMPN 5.
Pemerintah Kota Padang Panjang berharap capaian Adiwiyata 2025 ini dapat menjadi contoh praktik baik yang terus berlanjut, tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di tengah keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, budaya peduli lingkungan diharapkan benar-benar mengakar sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari warga Padang Panjang.














