Kabarminang — Kedai Teh Monami yang berlokasi di Jalan Pepaya Nomor 18, Kelurahan Ujung Gurun, Kecamatan Padang Barat, Padang, menghadirkan konsep ngeteh atau ngopi sambil membaca dengan suasana tenang yang dirancang selaras dengan pendekatan psikologi.
Pemilik kedai, Jeni Fitriasha (36), mengatakan kedai ini didirikan berangkat dari pengalamannya mengunjungi sejumlah kafe yang dinilai kurang mendukung aktivitas membaca. Menurutnya, suasana bising di banyak tempat nongkrong membuat pengunjung sulit menikmati waktu membaca dengan nyaman.
Kedai ini beroperasi di teras rumahnya dan berdampingan dengan kantor psikologi milik keluarganya. Lokasi tersebut dipilih Jeni untuk mendukung konsep ketenangan serta menghadirkan ruang refleksi diri bagi pengunjung. Kedai ini juga menyediakan sejumlah buku yang dapat dibaca di tempat.
“Berawal dari pengalaman pribadi, saya merasa sulit menemukan tempat yang benar-benar nyaman untuk membaca. Dari situ muncul keinginan menghadirkan ruang yang mendukung ketenangan,” ujarnya kepada Sumbarkita, Jumat (26/12).
Meski berlatar belakang pendidikan psikologi dan tidak memiliki dasar di bidang kopi, Jeni memulai mempelajari peralatan serta proses pengolahan minuman secara otodidak. Ia memanfaatkan berbagai sumber di internet dan mengikuti sejumlah workshop untuk memahami pengelolaan minuman secara teknis.
Ia mengatakan, pada tahap awal berdiri, Kedai Teh Monami hanya menyediakan satu meja dan satu orang karyawan yang kini bertambah sesuai kebutuhan.
“Awalnya kedai ini fokusnya ke kopi, namun diubah ke teh karena teh lebih sesuai dengan minat dan pemahaman saya. Tetapi kita tetap menyediakan kopi,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk menjaga suasana tetap kondusif, pihaknya menerapkan standar operasional pelanggan. Aturan tersebut meliputi larangan bermesraan, tidak berisik, tidak berjoget untuk kebutuhan konten media sosial, serta kewajiban minimal pemesanan satu gelas minuman setiap dua jam.
















