Kabarminang — Sebanyak 22 kepala keluarga (KK) atau sekitar 120 orang mengungsi di aula Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) Kantor Camat Bayang Utara, Pesisir Selatan. Mereka mengungsi karena rumah mereka hanyut karena luapan air sungai pada Jumat (27/11).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pesisir Selatan, Wendi, mengatakan bahwa 22 KK tersebut merupakan warga Ngalau Gadang, Nagari Limau-Limau, Kecamatan Bayang Utara. Ia menyebut bahwa 22 KK itu mengungsi di aula UDKP Kantor Camat Bayang Utara sejak Kamis (11/12).
“Sebenarnya ada 37 KK warga Ngalau Gadang yang kehilangan rumah karena hanyut saat banjir pada akhir November yang lalu. Namun, baru 22 KK yang tiba di aula UDKP. Yang lainnya masih berada di rumah kerabat mereka. Nanti mereka menyusul ke aula UDKP, ” ujar Wendi kepada Kabarminang.com pada Jumat (12/12).
Sebelum mengungsi ke kantor camat, kata Wendi, 22 KK itu mengungsi di tenda-tenda di Ngalau Gadang yang dibangun oleh BPBD, BNPB, TNI, dan Polri sejak Sabtu (28/11). Karena kondisi tenda-tenda tersebut tidak layak lagi bagi pengungsi, kata Wendi, Pemkab Pesisir Selatan memindahkan para pengungsi tersebut dipindahkan ke aula UDKP Kantor Camat Bayang Utara.
Wendi menginformasikan bahwa para pengungsi tersebut mendapatkan bantuan dari BNPB dan Kementerian Sosial berupa matras, bahan pangan, dan dapur umum.
Di samping itu, kata Wendi, anak-anak para pengungsi, yang terdiri atas siswa SD dan SMP, akan disekolahkan di sekolah terdekat dari kantor camat tersebut agar mereka tidak ketinggalan pelajaran. Sejak mengungsi di tenda, kata Wendi, anak-anak pengungsi tersebut tidak bersekolah.
Wendi menginformasikan bahwa para pengungsi itu akan bertahan di kantor camat sampai rumah hunian sementara (huntara) untuk mereka selesai dibangun. Ia menyebut bahwa BNPB akan membangunkan rumah huntara bagi 37 KK pengungsi tersebut di tanah milik Pemkab Pesisir Selatan seluas kurang lebih 2.000 meter persegi di dekat Jembatan Akar, Nagari Puluik-Puluik, Bayang Utara.
“Tadi pak bupati sudah meninjau lokasi tempat rumah huntara itu akan dibangun. Besok di lokasi itu bupati akan Zoom meeting dengan presiden terkait dengan pembangunan huntara tersebut,” tutur Wendi.
















