Kabarminang – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi satu keluarga dari kawasan sekitar perkantoran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Stasiun Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.
Langkah ini dilakukan menyusul kemunculan seekor harimau Sumatera yang terpantau kamera pengawas (CCTV) di area BRIN tersebut pada Rabu (15/10/2025).
Kepala BKSDA Sumatera Barat, Hartono, mengatakan pihaknya segera mengevakuasi warga dan menutup sementara aktivitas di sekitar lokasi untuk menjaga keselamatan.
Menurut Hartono, hasil pemantauan menunjukkan harimau tersebut masih berada di dalam area BRIN Koto Tabang. BKSDA telah berkoordinasi dengan pihak BRIN agar masyarakat sekitar dievakuasi sementara waktu hingga situasi dinyatakan aman.
“Sejauh ini belum ada laporan kerusakan maupun ternak yang dimangsa. Wilayah tersebut memang termasuk habitat alami harimau Sumatera,” kata Hartono kepada Sumbarkita, Kamis (16/10).
Hartono juga mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar area kemunculan harimau dan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada petugas.
“Kami minta masyarakat tidak beraktivitas di sekitar area tersebut dan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada petugas. Yang terpenting adalah menjaga keselamatan bersama serta tetap memberi ruang hidup bagi satwa liar,” pungkasnya.
Laporan Awal dan Tindakan Lapangan
Sebelumnya, BKSDA menerima laporan dari Wali Nagari Koto Rantang, Patra Wijaya, pada Sabtu (11/10), terkait kemunculan satwa liar yang diduga harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di areal sawah warga Jorong Batu Gadang, tak jauh dari jalan lintas Bukittinggi–Medan.
“Kami minta warga segera melapor ke aparat nagari atau BKSDA bila melihat harimau,” ujar Patra.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Resor Konservasi Wilayah (RKW) II Maninjau diterjunkan ke lokasi pada Minggu (12/10). Tim BKSDA bekerja sama dengan Pagari (Patroli Anak Nagari) dari Pasia Laweh, Baringin, dan Salareh Aia, serta mahasiswa magang dari Jurusan Kehutanan Universitas Riau (Unri).