Kabarminang – Polisi menangkap dua orang yang diduga sebagai ketua geng tawuran di Padang, Sabtu (27/9/2025) dini hari. Keduanya diyakini menjadi pelaku utama pengeroyokan hingga menyebabkan seorang pelajar tewas dalam peristiwa di kawasan Bypass Padang beberapa waktu lalu.
Kepala Satreskrim Polresta Padang, Kompol Muhammad Yasin, membenarkan penangkapan tersebut. Kedua terduga pelaku masing-masing berinisial Peret (21) dan Ipan (23). Mereka diamankan di dua lokasi berbeda setelah dilakukan penyelidikan intensif pasca kejadian.
“Pelaku P ditangkap di kawasan Kecamatan Lubuk Begalung, sementara I diamankan di Kecamatan Kuranji. Keduanya diduga kuat sebagai pelaku utama tindak pidana penganiayaan bersama-sama yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Kompol Yasin, Minggu (28/9).
Sebelumnya, perkelahian antarkelompok remaja ini menelan korban jiwa. Seorang pelajar mengalami luka sabetan senjata tajam di beberapa bagian tubuh. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
Polisi menyebut, penangkapan berawal dari informasi masyarakat. Saat diamankan, pelaku P dikenal dengan panggilan Peret, yang selama ini disebut sebagai dalang sejumlah aksi tawuran. Ia ditangkap di Batuang Taba bersama warga, keluarga korban, dan polisi. Dari hasil pengembangan, pelaku I kemudian diringkus di Lubuk Lintah.
Dari tangan para pelaku, polisi juga menyita sebuah sepeda motor yang digunakan saat tawuran. Kini, keduanya tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Padang untuk mengidentifikasi peran masing-masing dan kemungkinan adanya tersangka lain.
Kompol Yasin menegaskan, aksi tawuran bukan sekadar kenakalan remaja, tetapi tindak pidana yang berbahaya.
“Ketika sudah ada nyawa melayang, hukum tidak akan tinggal diam,” ujarnya.
Polisi memastikan para pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Mereka terancam dijerat pasal tentang penganiayaan bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Polresta Padang juga mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak di malam hari.
“Kami berharap pengawasan keluarga ditingkatkan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” tutup Kompol Yasin.