Kabarminang – Di tengah keterbatasan anggaran yang dihadapi daerah, Wali Kota Pariaman Yota Balad terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun kotanya. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah dengan mendatangi langsung kementerian terkait di pusat. Terbaru, Yota Balad melakukan audiensi dengan jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) untuk mengusulkan berbagai program prioritas pengembangan pariwisata Kota Pariaman.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Jumat (19/9/2025) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, dan diterima langsung oleh Sekretaris Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Utari Widyastuti, serta Asisten Deputi Event Daerah, Reza Pahlevi, mewakili Deputi Penyelenggaraan Kegiatan.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota Pariaman mengajukan sejumlah usulan penting yang menyasar peningkatan infrastruktur dan penguatan daya tarik wisata di daerahnya. Di antaranya adalah perbaikan Dermaga Pulau Angso Duo, pengadaan kapal katamaran dan peralatan diving-snorkeling, pendampingan pengelolaan sampah wisata, serta dukungan pembangunan kios UMKM di kawasan destinasi unggulan.
“Kita sadar keterbatasan anggaran daerah, tapi itu bukan alasan untuk berhenti bergerak. Justru di sinilah pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat. Melalui proposal ini, kita ingin sektor pariwisata Pariaman semakin berdaya saing dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat lokal,” ujar Yota Balad dalam pertemuan tersebut.
Salah satu perhatian utama adalah kondisi Dermaga Pulau Angso Duo yang saat ini memprihatinkan. Dermaga tersebut merupakan pintu gerbang utama menuju pulau wisata favorit di Pariaman. Kerusakan fasilitas itu telah menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan, yang tentu berdampak langsung pada perekonomian warga sekitar. Yota menilai perbaikannya sangat mendesak dan perlu segera mendapat alokasi anggaran pusat.
Selain itu, Pemko Pariaman juga mengajukan usulan agar Pesona Budaya Tabuik masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2026, program nasional Kemenparekraf yang menampilkan iven budaya unggulan dari berbagai daerah di Indonesia.
Usulan tersebut mendapat respon positif dari pejabat Kemenparekraf. Sekretaris Deputi, Utari Widyastuti, menyampaikan apresiasi atas langkah proaktif Pemko Pariaman. Ia menegaskan bahwa penguatan data pada platform Jadesta menjadi kunci untuk memperoleh dukungan program kementerian.
“Saat ini platform data desa wisata kita sudah digunakan berbagai mitra untuk penyaluran dukungan. Pemerintah daerah perlu aktif memperbarui dan melengkapi data tersebut. Terkait infrastruktur, kami masih menunggu arahan dari Bappenas dan Kemenkeu terkait pelaksanaan DAK Fisik Pariwisata,” jelas Utari.
Hal senada disampaikan oleh Asisten Deputi Event Daerah, Reza Pahlevi, yang menilai kunjungan Pemko Pariaman sebagai langkah konkret yang sangat penting. Ia juga memberikan arahan agar Pemko menyiapkan presentasi dan dokumen komprehensif untuk mendukung usulan Pesona Tabuik Pariaman sebagai bagian dari KEN 2026.
“Ini adalah upaya luar biasa dari Pemko Pariaman. Iven budaya seperti Tabuik punya nilai jual tinggi. Namun, perlu strategi komunikasi dan presentasi yang kuat agar dapat bersaing dengan iven lainnya di tingkat nasional,” ujarnya.
Selain melobi Kementerian Pariwisata, Yota Balad sebelumnya juga telah menyambangi sejumlah kementerian lain untuk mengusulkan berbagai program lintas sektor. Antara lain Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Kemensos, hingga Wamendagri. Upaya ini menunjukkan bahwa Wali Kota Pariaman tidak tinggal diam, tetapi terus aktif memperjuangkan kebutuhan masyarakat lewat jalur pusat.
Dengan langkah diplomasi pembangunan yang masif ini, Kota Pariaman semakin menegaskan posisinya sebagai kota pariwisata berbasis budaya dan laut yang siap bersaing di level nasional. Harapannya, sinergi yang dibangun ini dapat segera membuahkan hasil konkret bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya.