Kabarminang – Pemerintah Kota Bukittinggi menggelar rapat koordinasi untuk mematangkan persiapan Geopark Nasional Ngarai Sianok Maninjau dalam rangka menghadapi penilaian sebagai Geopark berstatus internasional atau UNESCO Global Geopark (UGG), sekaligus mempertahankan statusnya sebagai Geopark Nasional.
Rapat yang dilaksanakan di Ruang Rapat TUP Lantai 3 Kantor Balaikota Bukittinggi ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias pada Rabu (28/5).
Dalam sambutannya, Ramlan menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan komitmen bersama dalam mengelola serta mempromosikan Geopark Ngarai Sianok Maninjau.
“Rapat ini sangat penting dan tidak bisa dianggap remeh. Jangan sampai kita lengah. Pada 2020, saya harus berjuang keras mengusulkan geopark ini ke pusat,” ujar Ramlan.
Dalam rapat tersebut dibahas berbagai langkah strategis, antara lain memastikan kebersihan lingkungan di sekolah-sekolah yang akan dikunjungi tim penilai, mensterilkan area geosite dari sampah, hingga menggerakkan program edukatif seperti School Goes to Geopark.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota juga merencanakan strategi branding produk UMKM dengan identitas Geopark, perbaikan marka jalan di sekitar lokasi geosite, serta penyediaan informasi lengkap terkait Geopark Ngarai Sianok melalui situs resmi Pemko Bukittinggi.
Kepala Badan Pengelola Geopark Ngarai Sianok Maninjau, Ahmad Fadhly, dalam rapat menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dan masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa secara historis, kawasan Agam dan Bukittinggi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam pengembangan geopark ini.
Salah satu poin penting lainnya yang dibahas adalah rencana pemanfaatan Rumah PDRI sebagai kantor sekretariat bersama Badan Pengelola Geopark Ngarai Sianok Maninjau.
Wali Kota Ramlan menyatakan harapannya agar dengan kerja sama yang kuat antar pihak, Geopark Ngarai Sianok Maninjau dapat meraih pengakuan dunia sebagai UNESCO Global Geopark, sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat.