Kabarminang.com – Menjelang perayaan Iduladha 2025, Sumatera Barat (Sumbar) dinyatakan berada dalam kondisi aman dan terkendali dari ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama sapi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar, Sukarli didampingi Kabid Kesehatan Hewan dan Veteriner, M. Kamil.
“Tahun ini masyarakat bisa lebih tenang. Tidak ada lagi kasus PMK yang ditemukan di Sumbar,” kata di yang disadur melalui Info Publik pada Minggu (11/5).
Ia mengungkapkan sebagai langkah antisipasi, pemerintah daerah telah menyalurkan sebanyak 2.000 dosis vaksin PMK pada Februari 2025 ke berbagai daerah di Sumbar. Vaksinasi ini terbukti efektif dalam menekan penyebaran virus yang sempat mewabah secara nasional.
“Dengan membaiknya kondisi kesehatan hewan, jumlah hewan kurban yang akan disembelih di Sumbar tahun ini diperkirakan mengalami peningkatan signifikan,” ujarnya.
Ia membeberkan jika pada 2024 jumlah hewan kurban tercatat sekitar 46.000 ekor terdiri dari 27.000 ekor sapi dan sisanya kambing, kerbau, serta domba. Maka pada tahun ini diperkirakan akan mencapai lebih dari 50.000 ekor. Di antaranya, sebanyak 40.000 hingga 43.000 ekor merupakan sapi.
“Peningkatan ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya perantau yang pulang kampung untuk berkurban, serta kondisi ekonomi masyarakat yang kian membaik,” ungkapnya.
Meski permintaan meningkat, pasokan hewan kurban di Sumbar sebagian besar masih bergantung dari luar daerah. Diperkirakan sekitar 60 hingga 65 persen sapi kurban didatangkan dari provinsi lain, seperti Lampung, Jawa, Bali, dan kini juga dari Sumatera Utara. Sementara kemampuan produksi lokal baru mencukupi sekitar 30 hingga 35 persen kebutuhan.
Kondisi ini menurut Sukarli justru membuka peluang besar bagi pengembangan peternakan lokal.
“Potensi usaha sapi kurban sangat menjanjikan, apalagi jika diintegrasikan dengan lahan perkebunan sawit yang cukup luas di Sumbar,” tambahnya.
Dengan status PMK yang kini dinyatakan terkendali dan dukungan vaksinasi yang berkelanjutan, masyarakat Sumbar dapat melaksanakan ibadah kurban tahun ini dengan rasa aman, nyaman, dan sehat.
“Di sisi lain, ini menjadi momentum penting bagi peternak lokal untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi ternak mereka,” pungkasnya.