Kabarminang – Kementerian Sosial (Kemensos) akan meluncurkan 53 sekolah rakyat di berbagai wilayah Indonesia pada tahun ajaran 2025/2026. Dua sekolah di antaranya akan beroperasi di Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Kota Padang dan Kabupaten Solok.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan rencana ini saat melakukan kunjungan kerja ke Sumbar pada Selasa (29/4). Ia menyebutkan bahwa selain dua lokasi tersebut, satu titik tambahan yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Padang (UNP) masih dalam tahap pengkajian.
Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, sesuai dengan kategori desil I dalam data statistik kemiskinan. Seleksi penerimaan siswa akan dilakukan secara ketat melalui beberapa tahapan.
“Untuk siswa pertama dia harus miskin ekstrem, kalau tidak ya miskin tapi tetap di desil 1. Kalau di desil 1 tidak ada, baru bisa ke desil 2. Tapi sementara ini, fokusnya tetap pada miskin ekstrem,” ujar Gus Ipul dalam keterangan, Senin (5/5/2025).
Proses seleksi akan dimulai dengan tes administrasi, disusul verifikasi lapangan melalui kunjungan ke rumah orang tua untuk mencocokkan data, dan diakhiri dengan pemeriksaan kesehatan. Siswa yang lolos akan diminta menyepakati komitmen pendidikan bersama orang tua.
“Setelah tes administratif selesai, kami akan lakukan kunjungan ke rumah untuk memastikan data valid. Kemudian dilanjutkan dengan tes kesehatan, dan terakhir adalah pembuatan komitmen orang tua,” tambahnya.
Untuk Kabupaten Solok, pembangunan Sekolah Rakyat diproyeksikan menelan anggaran sebesar Rp76 miliar. Sekolah ini dirancang untuk menampung 100 siswa dan berdiri di atas lahan seluas 20.480 meter persegi.
Bupati Solok, Jon Firman Pandu, menyampaikan bahwa proyek ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Pemerintah Kabupaten Solok telah menyiapkan lahan dua hektare di Lubuk Selasih, dengan tambahan satu hektare dari Pemerintah Provinsi Sumbar.