Kabarminang.com – Kota Padang menyimpan banyak objek wisata sejarah yang menarik untuk ditelusuri, salah satunya adalah Pabrik Indarung I. Bangunan tua ini berada sekitar 14 kilometer dari pusat kota, tepatnya di Kecamatan Lubuk Kilangan.
Meski kini tak lagi beroperasi, Pabrik Indarung I menyimpan sejarah panjang sebagai pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Awal Mula Pembangunan hingga Jadi Pabrik Semen Pertama di Asia Tenggara
Pabrik ini didirikan oleh Belanda pada 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Inisiatif pendiriannya datang dari seorang perwira Belanda berdarah Jerman bernama Carl Christophus Lau, yang tertarik setelah menemukan batuan unik di kawasan tersebut.
Ia kemudian mengajukan izin pendirian pabrik kepada pemerintah kolonial, yang akhirnya disetujui tujuh bulan kemudian.
Dalam proses pembangunannya, Christophus Lau menggandeng sejumlah perusahaan mitra seperti Firma Gebroeders Veth, Fa. Dunlop, dan Fa. Varman & Soon. Pendirian NV NIPCM dikukuhkan lewat akta notaris Johannes Pieder Smidth di Amsterdam, dengan kantor pusatnya berada di Prins Hendrikkade 123, Amsterdam, dan Kota Padang sebagai cabangnya.
Masa Kejayaan Pabrik Indarung I di Era Kolonial
Sejarawan dari STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh, Fikrul Hanif Sufyan, menyebut bahwa berdirinya pabrik ini menjadi tonggak penting dalam sejarah industri semen di Indonesia.
Berdasarkan catatan Mestika Zed dan tim dalam buku Indarung: Tonggak Sejarah Industri Semen Indonesia, Indarung I sempat menjadi industri terbesar di kawasan Asia Tenggara.