Kabarminang — Dua siswa SMA 1 Talamau di Kampung Taluak Ambun, Jorong Kemakmuran, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, tersetrum jerat kera pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 15.45 WIB. Akibatnya, satu orang di antara mereka tewas.
Informasi itu disampaikan oleh Wakil Kesiswaan SMA 1 Talamau, Defri Roza. Ia mengatakan bahwa kedua siswa itu bernama Faiz dan Zul Fadly, siswa kelas 2. Ia mengatakan bahwa hari itu keduanya mengikuti acara wirid remaja yang diadakan oleh sekolah di aula. Acara itu, kata Roza, selesai pukul 15.00 WIB. Setelah mengikuti acara, katanya, siswa seharusnya masih di sekolah, tetapi Faiz dan Zul Fadly pergi ke keluar sekolah.
“Mereka memanjat pagar sekolah setinggi kurang lebih tiga meter karena tidak bisa lewat pagar sekolah yang dikunci,” ujar Roza.
Roza mengatakan bahwa kedua siswa itu pergi ke sungai yang berada tak jauh di depan sekolah untuk buang air kecil, padahal di dalam sekolah ada toilet. Kemudian, ia mendapatkan laporan dari beberapa siswa bahwa Faiz tersetrum di pinggir sungai dekat kebun jagung.
“Zul Fadly memberi tahu beberapa siswa bahwa Faiz tersetrum. Dia beberapa kali menarik Faiz, tetapi selalu terpental. Karena itu, dia memberti tahu siswa lain untuk memberi tahu guru,” ucapnya.
Roza mengatakan bahwa Faiz meninggal setelah tersetrum. Pihaknya kemudian membawa Faiz dan Zul Fadly ke Puskesmas Talu: Faiz divisum, sedangkan Zul Fadly dirawat. Setelah itu, katanya, jenazah Faiz dibawa ke rumah duka, sedangkan Zul Fadly dirawat di Puskesmas Jambak.
Sementara itu, Kepala Jorong Kemakmuran, Armen Defika (39), mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu bahwa pagar kebun jagung itu dialiri listrik oleh pemilik kebun dari rumahnya yang tidak jauh dari sana. Ia kemudian mencari tahu dan mengetahui bahwa pemilik kebun memasang aliran listrik di pagar kebunnya sebagai jerat kera yang sering mencuri jagungnya.
“Baru kali ini ada kejadian warga tersetrum pagar kebun. Selama ini warga tidak tahu bahwa pemilik kebun jagung memasang aliran listrik di pagarnya,” ucap Armen.
Ia menceritakan bahwa keduanya melihat seekor anjing mati di tepi pagar kebun jagung. Kemudian, katanya, Faiz mendekat pagar, lalu tersetrum. Melihat Faiz tersetrum, Zul Fadly menariknya dari pagar, tetapi terpental.