Kabarminang – Pemerintah Kota Pariaman terus membuka jalan bagi generasi mudanya untuk bekerja di luar negeri. Menindaklanjuti kerja sama yang telah ditandatangani antara Wali Kota Pariaman Yota Balad dan Rektor Universitas Nasional Pasim (UNAS PASIM) Armai Arif pada 10 Juli 2025 di Bandung, Pemko menggelar sosialisasi program PASIM Go International, Jumat (18/7/2025).
Bertempat di Aula Lantai 3 Kantor Bersama Kota Pariaman, sosialisasi ini diikuti oleh 142 peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh desa dan kelurahan di kota tersebut. Program ini membuka peluang kerja sebagai kru kapal pesiar (cruise) serta tenaga kerja spesialis (Specified Skilled Worker/SSW) di Jepang.
“Program PASIM Go International tidak hanya fokus ke Jepang, tetapi juga mencakup peluang kerja di kapal pesiar. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena peluang tidak datang dua kali,” ujar Wali Kota Yota Balad dalam sambutannya.
Menurut Yota, program ini menjadi langkah nyata Pemko Pariaman dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya generasi muda. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan dalam menjalani pelatihan yang akan berlangsung selama tiga bulan.
“Saya minta peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. Disiplin adalah kunci utama untuk sukses,” tegasnya.
Kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian antara Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP & Naker) Kota Pariaman, Gusniyeti Zaunit, dengan Kepala UPT Diklat PASIM Go International UNAS PASIM, Sjamsuridjal. Fokusnya adalah pelatihan dan penempatan tenaga kerja ke luar negeri secara legal dan terstruktur.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Disdikpora Kota Pariaman Hertati Taher dan perwakilan dari BP3MI Sumatera Barat.
Kepala DPMPTSP & Naker, Gusniyeti Zaunit, menjelaskan bahwa kuota awal untuk Kota Pariaman adalah 10 orang untuk program kapal pesiar dan 10 orang untuk Tokutei Ginou. Seleksi akan dilakukan pada 22 Juli 2025, hasilnya diumumkan pada 28 Juli 2025, dan pelatihan dimulai pada 4 Agustus 2025.
“Setelah pelatihan, peserta akan langsung magang di kapal pesiar di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand,” ungkap Gusniyeti.
Ia juga menambahkan, program Tokutei Ginou terbuka untuk perempuan, terutama di sektor perawatan lansia, perhotelan, restoran, pertanian, dan perikanan.
“Semua biaya pelatihan, termasuk asrama dan konsumsi, ditanggung penuh oleh Pemerintah Kota Pariaman,” tegasnya.