Kabarminang – Angka kasus kebakaran di Kota Padang sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Hanya dalam kurun waktu lima bulan, tercatat sudah terjadi 110 kasus kebakaran di berbagai titik wilayah.
“Sepanjang bulan Januari hingga Mei, telah terjadi 110 kasus kebakaran,” ungkap Kepala Bidang Operasional dan Sarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Rinaldi, pada Minggu (1/6/2025).
Beberapa kejadian kebakaran besar terjadi selama periode tersebut. Di antaranya kebakaran hebat yang melanda sebuah gudang akrilik di kawasan Ampang pada 16 Maret 2025, serta insiden kebakaran di pabrik karet milik PT Teluk Luas di Lubuk Begalung pada 16 Mei lalu.
Menurut Rinaldi, total taksiran kerugian akibat kebakaran sepanjang Januari hingga Mei mencapai sekitar Rp150 miliar. Penyebab utama mayoritas insiden tersebut diduga kuat akibat korsleting listrik.
“Penyebab kebakaran pada umumnya karena arus pendek akibat korsleting listrik,” ujarnya.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan memperhatikan kondisi instalasi listrik di rumah maupun tempat usaha.
“Kami mengimbau warga untuk selalu memeriksa perangkat elektronik, mematikan peralatan saat meninggalkan rumah, dan memastikan instalasi listrik dalam kondisi baik. Mari kita tingkatkan kesiapsiagaan agar tidak terjadi lagi kebakaran,” tambah Rinaldi.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, kasus kebakaran yang terjadi sepanjang Januari hingga Oktober tercatat sebanyak 215 kasus. Sementara pada 2023, jumlahnya mencapai 198 kasus. Jika tren tahun ini tidak menunjukkan penurunan, jumlah kasus kebakaran dikhawatirkan akan melampaui dua tahun sebelumnya.
Dinas Damkar Kota Padang berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya preventif dan responsif dalam menghadapi potensi kebakaran yang dapat menimbulkan kerugian besar baik secara ekonomi maupun keselamatan jiwa.